PEMBELAJARAN BERBASIS LAB
K13 - Dalam
dunia pendidikan disadari perlunya menghubungkan antara teori dan praktek.
Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Apa yang terdapat dalam
pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori dan dalam
prinsip-prinsip. Hubungan antara teori dan praktek seyogianya bersifat
berlapis-lapis yang integratif, di mana teori dan praktek secara bergantian dan
bertahap saling isi-mengisi, saling mencari dasar, dan saling mengkaji.
Sehubungan kaitan antara teori dan praktek inilah laboratorium dan fasilitas
lain dalam proses belajar-mengajar patut mendapat perhatian. Di laboratorium
berlangsung kegiatan kerja laboratorium (laboratory work ) (Mustaji,
2009). Setiap ilmuwan harus mampu menjaga keseimbangan antara kegiatan ilmiah
di ruang laboratorium dan kegiatan mengajar di ruang kelas. Penciptaan,
penemuan, dan produksi ilmu pengetahuan terjadi melalui proses yang
panjang, suatu sinergi antara ketekunan bereksperimen di laboratorium (termasuk
riset lapangan) dan kegigihan berdialektika di ruang kuliah (Anonim, 2011).
Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan,
bagaimana cara penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita
lakukan bisa berjalan dengan lancar, baik, dan benar. Selain itu, kita juga
harus berhati-hati serta penuh ketelitian dalam menggunakan alat-alat
laboratorium, karena sebagian alat-alat laboratorium tersebut terbuat dari
kaca,porselin, dan sejenisnya yang bersifat mudah pecah (Khaerul Badawi, dkk.,
2011). Namun pembahasan ini akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.
Membicarakan tentang beberapa pengertian laboratorium, cara mendesain suatu
laboratorium yang baik, tata tertib yang harus diterapkan dan dipatuhi dalam
bekerja di dalam laboratorium sehingga keselamatan kerja dapat terwujud,
serta alat dan bahan laboratorium akan selalu menjadi buah bibir yang
menyenangkan bagi mahasiswa jurusan mipa.Karena dari semua sisi akan
diuntungkan.Baik bagi sipembicara atau hanya sekedar mendengarkan (Khaerul
Badawi, dkk. 2011). Berbicara tentang alat-alat laboratorium secara ilmiah
tidaklah mudah.karena harus membuka bermacam referensi. Bahkan tidak menutup
kemungkinan kita tidak menemukan referensi yang kita harapkan Pada zaman modern
ini kita mengenal alat-alat dan bahan yang sangat berguna atau menghiasi
laboratorium sebagian besar gelas ukur,tabung reaksi,gelas piala,HCl,NaCl dan
lain-lain. Laboratorium bagaikan sebuah dapur yang dilengkapi berbagai alat dan
bahan yang banyak menghiasi laboratorium adalah alat dan bahan tidak
sembarang karena apabila salah pemakaian dan penggunaan akan berakibat buruk
(Khaerul Badawi, dkk. 2011).
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat
disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Model Pembelajaran
Berbasis Laboratorium?
2. Teori-teori apakah yang mendasari
Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium?
3. Bagaimanakah desain dari Model
Pembelajaran Berbasis Laboratorium?
4. Bagaimana sintaks dari Model
Pembelajaran Berbasis Laboratorium
5. Bagaimanakah tata tertib di dalam
laboratorium?
6. Apa saja alat dan bahan yang
terdapat di laboratorium mipa?
7. Apa perbedaan alat dan bahan?
8. Bagaimanakah keselmatan kerja di
dalam laboratorium?
C. Cara Pemecahan
Masalah
Adapun cara pemecahan masalah yang
dihadapi,menurut penulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Mencari referensi dari berbagai media
(internet dan atau buku-buku yang bersangkutan dengan pengantar
laboratorium)
2. Mencari referensi berupa pendapat
para ahli laboratorium, misalnya seseorang yang berkecimpun di dunia
laboratorium.
3. Memadukan dengan teori ataupun
pendapat para ahli tentang suatu permasalahan untuk mendapatkan
kesimpulan tentang permasalahan tersebut.
D. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami pengertian Model Pembelajaran Berbasis
Laboratorium.
2. Mengetahui dan memahami teori-teori
yang mendasari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
3. Mengetahui dan memahami desain dari
Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
4. Mengetahui dan memahami sintaks dari
Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
5. Mengetahui dan memahami tata tertib
di dalam laboratorium
6. Menambah pengetahuan mahasiswa
tentang alat dan bahan laboratorium
7. Menambah wawasan mahasiswa tentang
alat dan bahan lab walaupun pembahasan disajikan tidak komprehensif.
8. Mengetahui dan memahami keselamatan
kerja di dalam laboratorium
Model
Pembelajaran Laboratorium
Manajemen
laboratorium disebut juga pengelolaan laboratorium berasal dari kata laboratory
management. Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya
(resources) secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu sasaran yang diharapkan secara optimal. Model pembelajaran
berbasis laboratorium merupakan model pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik dapat mempraktekkan secara empiris kemampuan kognitif, afektif,
psikomotorik menggunakan sarana laboratorium. Laboratorium adalah Tempat
kerja/praktek untuk unjuk kerja atau melakukan percobaan/ekspriment dapat
berupa tempat real dan maya (virtual). laboratorium dapat berupa : Bengkel,
Rumah sakit, Studio, Laut, Pasar, Hotel, Perkantoran, Pabrik dll
Henri Fayol seorang ahli manajemen menyatakan
bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau
fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan ( planning), pengorganisasian
(organizing ), pemberian komando (
commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling)
Teori belajar yang mendasari
strategi pembelajaran berbasis labaraotorium diantaranya:
1.
Gestalt dan eld teories (pandangan
kognitif): menurut pandangan kognitif belajar merupakan perubahan
kognitif (pemahaman). Belajar bukan hanya ulangan tetapi perubahan struktur
pengertian.
2.
Teori belajar piaget: bahwa
Interaksi yang terus menerus antara individu dan lingkungan adalah pengetahuan.
Untuk memahami pengetahuan seseorang dituntut untuk mengenali dan menjelaskan
berbagai cara bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungannya.
3.
Teori belajar brunner, menyatakan
untuk mendapatkan pemahaman belajar dengan menemukan sendiri, sehingga
menggunakan pendekatan discovery (menemukan sendiri). Pemahaman didapatkan
secara induktif dengan membuat perkiraan yang masuk akal atau menarik
kesimpulan
Desain Laboratorium
Dalam pengertian terbatas
laboratorium yang merupakan suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan dan
penelitian dilakukan. Untuk design laboratorium kimia harus mulai dari awal,
seperti yang dilakukan berikut ini:
1. Analysis apakah yang akan dilakukan.
2. Peralatan apa yang dibutuhkan.
3. Seperti apa Lay Outnya.
4. Pengaturan ruangan compatibility
antara suatu analysis dengan analysis lain
5. Masalah instalasi listrik, limbah,
air dan gas dan juga rencana pengembangan Lab ke depan
Berbagai pengembang pembelajaran
berbasis laboratorium telah menunjukkkan ciri-ciri pengajaran berbasis masalah
sebagai berikut.
1.
Guru
Seorang
guru harus kreatif dan berkompeten. Kreatif ,
ketika alat dan bahan disuatu sekolah tidak memadai menggunakan alat sederhana.
Contohnya, ketika praktikum asam-basa, siswa disuruh membawa berbagai macam
kebutuhan rumah tangga seperti, air jeruk, cuka pasar, detergen dan lain
sebagainya. Berkompeten, sebelum
mengajarkan kepada siswa tentang keterampilan proses, guru harus lebih mahir
tentang hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan proses dasar maupun terpadu.
Selanjutnya adalah mampu mengelola laboratorium dan kegiatan praktikum serta
keamanannya dengan mensosialisasikan zat-zat yang akan dipakai praktikum. Guru
juga harus memberikan arahan kepada siswa agar pada kegiatan praktikum dapat
bejalan dengan lancar. Selain itu guru harus sudah siap dengan perangkat dalam
praktikum. Seperti :
a.
Membuat
LKS praktikum yang di dalamnnya terdapat tujuan praktikum, rincian alat dan
bahan , dan prosedur praktikum da tugas.
b.
Setelah
itu guru mengawasi dan membimbing siswa saat pelaksanaan praktikum.
2.
Siswa
Siswa harus memahami aspek yang akan
dilakukan ketika kegiatan praktikum berlangsung seperti keterampilan
dalam mengamati objek, menafsirkan dan mengolah data, serta menarik kesimpulan
yang sesuai dengan tujuan praktikum.
3. Materi
Materi
yang disajikan untuk memenuhi pembelajaran berbasis laboratorium adalah
Materi-materi kimia SMA yang bisa di-praktikumkan adalah untuk kelas X
daitaranya: Kelas X: Kepolaran suatu senyawa, Larutan Elektrolit, Reaksi
Redoks, reaksi Hidrokarbon. Kelas XI: Kalorimeter, Asam Basa, Ksp,
Kesetimbangan, Titrasi, Koloid, Laju reaksi. Kelas XII: Koligati
Media
pembelajaran
Media
dalam pembelajaran berbasis Laboratorium adalah alat-alat praktikum yang
akan digunakan dalam praktikum. Alat minimum yang digunakan adalah pipet tetes,
gelas ukur, gelas kimia. Selain laboratorium fisik bisa juga menggunakan
virtual lab,yang penggunaannya hemat waktu dan tempat. virtual lab adalah
laboratorium dalam computer. Meskipun dengan computer, semua keterampilan
proses sains bisa di laksanakan.
Mengacu kepada Meril Physical Science: Laboratory Manual
(1995), isi petunjuk praktikum diorganisasikan sebagai berikut.
1.
Pengantar
Berisi
uraian singkat yang mengetengahkan bahan pelajaran (berupa konsep-konsep IPA)
yang dicakup dalam kegiatan/praktikum. Selanjutnya tuliskan Informasi khusus
yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan melalui praktikum.
2.
Tujuan
Memuat
tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan di pengantar
atau berkaitan dengan unjuk kerja siswa (misalnya dapat membuat grafik
kecepatan terhadap waktu)
3.
Alat dan Bahan
Memuat
alat dan bahan yang diperlukan. Saat merumuskan alat dan bahan, yakinkan
pada diri Anda bahwa peralatan tersebut dapat Anda peroleh untuk kelas IPA
Anda. Bila diperlukan, rancanglah kebutuhan alat dan bahan sehingga untuk
beberapa di antaranya dapat dipenuhi oleh siswa dengan membawa dari rumah
4. Prosedur/Langkah Kegiatan
Merupakan instruksi untuk melakukan
kegiatan selangkah demi selangkah. Bila Anda anggap perlu, tampilkan sketsa
gambar untuk mempermudah kerja siswa.
5. Data Hasil Pengamatan
Meliputi tabel-tabel data atau
grafik kosong yang dapat diisi siswa untuk membantu siswa mengorganisasikan
data. Selain itu berikan tempat agar siswa dapat menuliskan semua hasil pengamatan
dengan indera yang sesuai.
6. Analisis
Bagian ini membimbing siswa untuk
melakukan langkah-langkah analisis data sehingga kesimpulan dapat diperoleh.
Bagian ini dapat berupa pertanyaan atau isian yang jawabannya berupa
perhitungan terhadap data. Bisa juga pada bagian ini Anda meminta siswa
untuk membuat grafik, untuk melihat hubungan sebab-akibat antara dua hal
seperti yang dirumuskan dalam masalah.
7. Kesimpulan
Berisi pertanyaan-pertanyaan yang
didesain sedemikian rupa hingga jawabannya berupa kesimpulan (menjawab
permasalahan). Anda dapat pula memasukkan pertanyaan yang mengaitkan hasil
praktikum dengan konsep-konsep IPA dan penerapannya.
Langkah Selanjutnya
Merupakan kegiatan perluasan,
proyek, atau telaah pustaka yang membantu siswa belajar lebih lanjut tentang
materi pembelajaran yang dia pelajari melalui kegiatan praktikum ini
serta penerapannya dalam bidang- bidang lain.
Tata
Tertib Laboratorium
Menurut
Sarna Suryana (2010), bekerja di laboratorium perlu aturan atau tata tertib
yang mengatur sehingga siswa/mahasiswa/peneleliti atau siapapun yang
menggunakan laboratorium merasa aman dan pihak yang memiliki laboratorium
merasa aman, contoh tata tertib sebagai beriku
0 komentar: