Wednesday, April 3, 2019

PEMBELAJARAN BERBASIS LAB

PEMBELAJARAN BERBASIS LAB


PEMBELAJARAN BERBASIS LAB


K13 - Dalam dunia pendidikan disadari perlunya menghubungkan antara teori dan praktek. Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Apa yang terdapat dalam  pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori dan dalam prinsip-prinsip. Hubungan antara teori dan praktek seyogianya bersifat berlapis-lapis yang integratif, di mana teori dan praktek secara bergantian dan bertahap saling isi-mengisi, saling mencari dasar, dan saling mengkaji. Sehubungan kaitan antara teori dan praktek inilah laboratorium dan fasilitas lain dalam proses belajar-mengajar patut mendapat perhatian. Di laboratorium berlangsung kegiatan kerja laboratorium (laboratory work ) (Mustaji, 2009). Setiap ilmuwan harus mampu menjaga keseimbangan antara kegiatan ilmiah di ruang laboratorium dan kegiatan mengajar di ruang kelas. Penciptaan,  penemuan, dan produksi ilmu pengetahuan terjadi melalui proses yang panjang, suatu sinergi antara ketekunan bereksperimen di laboratorium (termasuk riset lapangan) dan kegigihan berdialektika di ruang kuliah (Anonim, 2011).
Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan, bagaimana cara  penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar, baik, dan benar. Selain itu, kita juga harus berhati-hati serta penuh ketelitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium, karena sebagian alat-alat laboratorium tersebut terbuat dari kaca,porselin, dan sejenisnya yang bersifat mudah pecah (Khaerul Badawi, dkk., 2011).  Namun pembahasan ini akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Membicarakan tentang beberapa pengertian laboratorium, cara mendesain suatu laboratorium yang baik, tata tertib yang harus diterapkan dan dipatuhi dalam  bekerja di dalam laboratorium sehingga keselamatan kerja dapat terwujud, serta alat dan bahan laboratorium akan selalu menjadi buah bibir yang menyenangkan  bagi mahasiswa jurusan mipa.Karena dari semua sisi akan diuntungkan.Baik bagi sipembicara atau hanya sekedar mendengarkan (Khaerul Badawi, dkk. 2011). Berbicara tentang alat-alat laboratorium secara ilmiah tidaklah mudah.karena harus membuka bermacam referensi. Bahkan tidak menutup kemungkinan kita tidak menemukan referensi yang kita harapkan Pada zaman modern ini kita mengenal alat-alat dan bahan yang sangat berguna atau menghiasi laboratorium sebagian besar gelas ukur,tabung reaksi,gelas piala,HCl,NaCl dan lain-lain. Laboratorium bagaikan sebuah dapur yang dilengkapi berbagai alat dan  bahan yang banyak menghiasi laboratorium adalah alat dan bahan tidak sembarang karena apabila salah pemakaian dan penggunaan akan berakibat buruk (Khaerul Badawi, dkk. 2011).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1.      Apakah pengertian Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium?
2.      Teori-teori apakah yang mendasari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium?
3.      Bagaimanakah desain dari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium?
4.      Bagaimana sintaks dari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium
5.      Bagaimanakah tata tertib di dalam laboratorium?
6.      Apa saja alat dan bahan yang terdapat di laboratorium mipa?
7.      Apa perbedaan alat dan bahan?
8.      Bagaimanakah keselmatan kerja di dalam laboratorium?

C. Cara Pemecahan Masalah
Adapun cara pemecahan masalah yang dihadapi,menurut penulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.       Mencari referensi dari berbagai media (internet dan atau buku-buku yang  bersangkutan dengan pengantar laboratorium)
2.      Mencari referensi berupa pendapat para ahli laboratorium, misalnya seseorang yang berkecimpun di dunia laboratorium.
3.      Memadukan dengan teori ataupun pendapat para ahli tentang suatu  permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan tentang permasalahan tersebut.
D. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai  berikut:
1.       Memahami pengertian Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
2.      Mengetahui dan memahami teori-teori yang mendasari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
3.      Mengetahui dan memahami desain dari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
4.      Mengetahui dan memahami sintaks dari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
5.      Mengetahui dan memahami tata tertib di dalam laboratorium
6.      Menambah pengetahuan mahasiswa tentang alat dan bahan laboratorium
7.      Menambah wawasan mahasiswa tentang alat dan bahan lab walaupun  pembahasan disajikan tidak komprehensif.
8.      Mengetahui dan memahami keselamatan kerja di dalam laboratorium



Model Pembelajaran Laboratorium
Manajemen laboratorium disebut juga pengelolaan laboratorium berasal dari kata laboratory management. Pengelolaan merupakan suatu proses  pendayagunaan sumber daya (resources) secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal. Model pembelajaran berbasis laboratorium merupakan model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mempraktekkan secara empiris kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik menggunakan sarana laboratorium. Laboratorium adalah Tempat kerja/praktek untuk unjuk kerja atau melakukan percobaan/ekspriment dapat berupa tempat real dan maya (virtual). laboratorium dapat berupa : Bengkel, Rumah sakit, Studio, Laut, Pasar, Hotel, Perkantoran, Pabrik dll


Henri Fayol seorang ahli manajemen menyatakan bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing ), pemberian komando ( commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling)


Teori belajar yang mendasari strategi pembelajaran berbasis labaraotorium diantaranya:
1.      Gestalt dan eld teories  (pandangan kognitif): menurut pandangan kognitif  belajar merupakan perubahan kognitif (pemahaman). Belajar bukan hanya ulangan tetapi perubahan struktur pengertian.
2.      Teori belajar piaget:  bahwa Interaksi yang terus menerus antara individu dan lingkungan adalah pengetahuan. Untuk memahami pengetahuan seseorang dituntut untuk mengenali dan menjelaskan berbagai cara bagaimana individu  berinteraksi dengan lingkungannya.
3.      Teori belajar brunner, menyatakan untuk mendapatkan pemahaman belajar dengan menemukan sendiri, sehingga menggunakan pendekatan discovery (menemukan sendiri). Pemahaman didapatkan secara induktif dengan membuat perkiraan yang masuk akal atau menarik kesimpulan

Desain Laboratorium
Dalam pengertian terbatas laboratorium yang merupakan suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Untuk design laboratorium kimia harus mulai dari awal, seperti yang dilakukan berikut ini:
1.      Analysis apakah yang akan dilakukan.
2.      Peralatan apa yang dibutuhkan.
3.      Seperti apa Lay Outnya.
4.      Pengaturan ruangan compatibility antara suatu analysis dengan analysis lain
5.      Masalah instalasi listrik, limbah, air dan gas dan juga rencana pengembangan Lab ke depan

Berbagai pengembang pembelajaran berbasis laboratorium telah menunjukkkan ciri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.
1.      Guru
Seorang guru harus kreatif dan berkompeten. Kreatif , ketika alat dan bahan disuatu sekolah tidak memadai menggunakan alat sederhana. Contohnya, ketika praktikum asam-basa, siswa disuruh membawa berbagai macam kebutuhan rumah tangga seperti, air jeruk, cuka pasar, detergen dan lain sebagainya. Berkompeten, sebelum mengajarkan kepada siswa tentang keterampilan proses, guru harus lebih mahir tentang hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan proses dasar maupun terpadu. Selanjutnya adalah mampu mengelola laboratorium dan kegiatan praktikum serta keamanannya dengan mensosialisasikan zat-zat yang akan dipakai praktikum. Guru juga harus memberikan arahan kepada siswa agar pada kegiatan praktikum dapat bejalan dengan lancar. Selain itu guru harus sudah siap dengan perangkat dalam  praktikum. Seperti :
a.       Membuat LKS praktikum yang di dalamnnya terdapat tujuan praktikum, rincian alat dan bahan , dan prosedur praktikum da tugas.  
b.      Setelah itu guru mengawasi dan membimbing siswa saat pelaksanaan  praktikum.

2.      Siswa

Siswa harus memahami aspek yang akan dilakukan ketika kegiatan  praktikum berlangsung seperti keterampilan dalam mengamati objek, menafsirkan dan mengolah data, serta menarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan praktikum.

3.      Materi
Materi yang disajikan untuk memenuhi pembelajaran berbasis laboratorium adalah Materi-materi kimia SMA yang bisa di-praktikumkan adalah untuk kelas X daitaranya: Kelas X: Kepolaran suatu senyawa, Larutan Elektrolit, Reaksi Redoks, reaksi Hidrokarbon. Kelas XI: Kalorimeter, Asam Basa, Ksp, Kesetimbangan, Titrasi, Koloid, Laju reaksi. Kelas XII: Koligati


Media pembelajaran
Media dalam pembelajaran berbasis Laboratorium adalah alat-alat  praktikum yang akan digunakan dalam praktikum. Alat minimum yang digunakan adalah pipet tetes, gelas ukur, gelas kimia. Selain laboratorium fisik  bisa juga menggunakan virtual lab,yang penggunaannya hemat waktu dan tempat. virtual lab adalah laboratorium dalam computer. Meskipun dengan computer, semua keterampilan proses sains bisa di laksanakan.

Mengacu kepada Meril Physical Science: Laboratory Manual (1995), isi  petunjuk praktikum diorganisasikan sebagai berikut.

1. Pengantar
Berisi uraian singkat yang mengetengahkan bahan pelajaran (berupa konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam kegiatan/praktikum. Selanjutnya tuliskan Informasi khusus yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan melalui praktikum.

2. Tujuan
Memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan di  pengantar atau berkaitan dengan unjuk kerja siswa (misalnya dapat membuat grafik kecepatan terhadap waktu)

3. Alat dan Bahan
Memuat alat dan bahan yang diperlukan. Saat merumuskan alat dan  bahan, yakinkan pada diri Anda bahwa peralatan tersebut dapat Anda peroleh untuk kelas IPA Anda. Bila diperlukan, rancanglah kebutuhan alat dan bahan sehingga untuk beberapa di antaranya dapat dipenuhi oleh siswa dengan membawa dari rumah

4. Prosedur/Langkah Kegiatan
Merupakan instruksi untuk melakukan kegiatan selangkah demi selangkah. Bila Anda anggap perlu, tampilkan sketsa gambar untuk mempermudah kerja siswa.

5. Data Hasil Pengamatan
Meliputi tabel-tabel data atau grafik kosong yang dapat diisi siswa untuk membantu siswa mengorganisasikan data. Selain itu berikan tempat agar siswa dapat menuliskan semua hasil pengamatan dengan indera yang sesuai.

6. Analisis
Bagian ini membimbing siswa untuk melakukan langkah-langkah analisis data sehingga kesimpulan dapat diperoleh. Bagian ini dapat berupa pertanyaan atau isian yang jawabannya berupa perhitungan terhadap data. Bisa juga pada  bagian ini Anda meminta siswa untuk membuat grafik, untuk melihat hubungan sebab-akibat antara dua hal seperti yang dirumuskan dalam masalah.

7. Kesimpulan
Berisi pertanyaan-pertanyaan yang didesain sedemikian rupa hingga  jawabannya berupa kesimpulan (menjawab permasalahan). Anda dapat pula memasukkan pertanyaan yang mengaitkan hasil praktikum dengan konsep-konsep IPA dan penerapannya.





 Langkah Selanjutnya
Merupakan kegiatan perluasan, proyek, atau telaah pustaka yang membantu siswa belajar lebih lanjut tentang materi pembelajaran yang dia  pelajari melalui kegiatan praktikum ini serta penerapannya dalam bidang- bidang lain.


Tata Tertib Laboratorium
 Menurut Sarna Suryana (2010), bekerja di laboratorium perlu aturan atau tata tertib yang mengatur sehingga siswa/mahasiswa/peneleliti atau siapapun yang menggunakan laboratorium merasa aman dan pihak yang memiliki laboratorium merasa aman, contoh tata tertib sebagai beriku